PENTINGNYA MANAJEMEN KEUANGAN

Tujuan berbisnis adalah menghasilkan uang atau memaksimumkan laba. Namun, bagaimana bila usaha yang kita jalankan tidak pernah mendapatkan keuntungan? Tentunya kita perlu mengetahui dengan baik masalah manajemen keuangan.

Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsional dalam suatu perusahaan, yang mempelajari tentang penggunaan dana, memperoleh dana dan pembagian hasil operasi perusahaan.

Adapun tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi : keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian dividen suatu perusahaan (Weston dan Copeland, 1992: 2). Masalah dalam keuangan biasa dihadapi adalah pendanaan, biaya (promosi dan pembelian), penjualan, keuntungan, piutang, dan investasi.

Dalam memulai bisnis, berbagai ide biasanya muncul. Namun, ide-ide usaha itu terkadang terbentur dengan pendanaan. Karena itu rahasia sukses dalam manajemen keuangan adalah masalah pendanaan.

Beberapa pertanyaan yang akan timbul adalah di mana kita bisa mendapatkan dana? Kemudian bagaimana cara kita mendapatkannya? Bagaimana mengatur pendanaannya? Bagaimana keuntungan dan kerugiannya masing-masing?

Rahasia sukses terkait manajemen keuangan adalah mendapatkan pendanaan dengan memilih sumber permodalan yang tepat. Salah satunya dengan hutang, yang kedua adalah ekuiti alias penyertaan modal.

Untuk memilih antara ekuiti dan hutang adalah dengan memperoleh sumber dana yang tepat. Misalnya kita memilh sebuah Bank yang term of credit-nya mudah.

Jika kita memilih ekuiti pun, maka pilihlah sumber dana (Bank) yang persyaratannya tidak memberatkan. Untuk itu diperlukan kreatifitas dan networking yang baik untuk memperoleh sumber dana yang tepat.

Penunjang keberhasilan manajemen keuangan dengan cara ini adalah persiapan yang matang. Proposal bisnis dan studi kelayakan mesti dipersiapkan dengan prima. Sehingga investor maupun kreditor tertarik menyalurkan uangnya untuk kita, dan kita pun yakin akan prospek bisnis kita.

Macam-macam pendanaan yang bisa kita dapat bila sumber pendanaannya ekuiti melalui Bank adalah:

1.Tabungan pribadi, ini merupakan tempat pertama yang kita lihat ketika memulai bisnis. Bisa jadi bukan dalam bentuk tunai, tetapi juga sesuatu yang bisa kita uangkan menjadi modal bisnis seperti rumah dan kendaraan. Kita mesti yakin akan prospektif atau tidaknya bisnis kita.

2.Rekan, saudara, dan sanak famili yang dapat dijadikan sebagai sumber dana. Tempatkan mereka sebagai rekan bisnis. Peran dan tanggung jawab masing-masing harus jelas.

3.Investor perorangan. Pribadi yang memiliki uang di atas Rp1-milyar sebenarnya banyak. Personal seperti itu dapat kita manfaatkan sebagai sumber modal.

4.Perusahaan dengan kelebihan likuiditas. Bila kita memiliki jaringan dengan perusahaan luar negeri lebih baik, karena sistem bunga bank yang lebih rendah dibandingkan di Indonesia. Usahakan bisnis berskala besar sekaligus, sehingga orang lain tak segan untuk menyalurkan dana membantu manajemen keuangan kita.

5.Perusahaan modal ventura. Misalnya, Permodalan Nasional Madani (PNM) yang membantu permodalan dan manajemen usaha kecil hingga menengah, dan melepasnya ketika perusahaan berkembang besar.

6.Go public atau menjual saham ke bursa. Kita bisa mendapatkan permodalan yang lebih besar, dengan resiko kendala yang dihadapi, misalnya saham kita menjadi milik orang lain.

Bila kita memilih sumber dana berupa hutang, berarti sanggup menanggung resiko. Namun, ekuitas pun memiliki kekurangan yaitu kita harus siap berbagi baik hasil maupun operasional. Secara prinsip antara hutang dan ekuiti sama, yaitu kita harus mampu mengelola dan me-manajemen keuangan yang didapatkan.

SUMBER :http://www.anneahira.com/artikel-umum/manajemen-keuangan.htm

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Perkembangan industri dewasa ini telah menyebabkan krisis lingkungan dan energi. Bermula dari dampak industri inilah maka organisasi dan industri dituntut untuk meningkatkan pertanggungjawaban terhadap konservasi lingkungan. Berdasarkan kondisi ini, maka tuntutan peraturan dunia terhadap pertanggungjawaban organisasi dan industri dalam pengelolaan lingkungan menjadi meningkat. Konservasi lingkungan telah menjadi tuntutan dari pelanggan negara maju yang secara sadar melihat pentingnya perlindungan terhadap lingkungan dilaksanakan sejak dini untuk meminimalkan kerusakan lingkungan di masa depan, maka berdasarkana kesepakatan international pada tahun 1996 International Organization for Standardization meluncurkan suatu standard untuk mengelola lingkungan secara professional di dalam organisasi dan industri, standard tersebut disebut Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:1996. Namun melihat perkembangan industri dewasa ini, pada tahun 2003 dilakukan revisi terhadap system tersebut dan diluncurkan pada tahun 2004. Standard tersebut untuk selanjutnya disebut ISO 14001:2004.
ISO 14001:2004dibangun atas dasar elemen – elemen yang menetapkan :
1. Spesifikasi aspect dan dampak lingkungan
2. Prosedur dan instruksi kerja yang akurat
3. Proses yang konsisten
4. Kesesuaian dengan tujuan dan target organisasi dalam meningkatkan kinerja lingkungan
5. Minimasi limbah
6. Keterkaitan dengan peraturan dan perundangan
7. Konsistensi hasil, kejujuran penerapan dan deskripsi produk yang cermat
8. Evaluasi kinerja
9. Kesehatan dan keselamatan pekerja
10. Komunikasi ke pihak – pihak terkait perlindungan lingkungan
ISO 14001:2004adalah sistem manajemen yang dinamis, dimana dapat diterapkan bersama system manajemen mutu ISO 9001dan dapat disesuaikan dengan dengan perubahan organisasi dan industri, perubahan peraturan / perundangan yang berlaku maupun perubahan ilmu dan teknologi.
Keuntungan dari penerapan sistem manajemen lingkungan ISO 14001:2004 adalah :
1. Perlindungan lingkungan
2. Manajemen lingkungan yang lebih baik
3. Meningkatkan citra dan image perusahaan hubungan yang lebih baik dengan masyarakat sekitar
4. Meningkatkan daya saing perusahaan
5. Kepercayaan dan kepuasan pelanggan
6. Menekan resiko yang membahayakan lingkungan dan pekerja
7. Menekan biaya produksi

sumber :http//www.google.com

PERKEMBANGAN TEORI-TEORI MANAJEMEN

Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Tapi sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.


Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya.

Teori Manajemen Klasik

Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :

1. Robert Owen (1771 – 185 8)

Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.

2. Charles Babbage (1792 – 1871)

Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :

1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.

Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.

Teori Manajeman Ilmiah

Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :

1. Pentingnya peran manajer

2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja

3. Tanggung jawab kesejahteraan karyawan

4. Iklim kondusif Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja.

Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain Frederick Winslow Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry L. Gantt dan Harrington Emerson.

1. Frederick Winslow Taylor

Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, pada sekitar tahun 1900an. Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick management). Hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama yaitu sistem coba-coba atau yang lebih dikenal dengan nama sistem trial and error.

Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great mental revolution, karena hal ini menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang ke dua yaitu penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba dalam setiap unsur pekerjaan. Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :

1. Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
2. Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
3. Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya.
4. Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.

Hal yang menarik dari pendapat taylor salah satunya adalah mengenai posisi manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi bahwahannya yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan manajer. Oleh taylor ini dinamakan studi gerak dan waktu (time and a motion study).

2. Henry Laurance Gantt (1861 – 1919)
Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu :

1. Kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.
2. Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
3. Pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
4. Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.

Teori Organisasi Klasik

Tokoh-tokoh teori organisasi klasik antara lain yaitu Henry Fayol, James D. Mooney, Mary Parker Follett dan Chaster I. Bernard.

1. Henry Fayol (1841-1925)

Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks, ini diungkapkan dalam bukunya yang berjudul Administration Industrielle et General atau Gneral and Industrial Management yang ditulis pada tahun 1908 oleh Constance Storrs. Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan, fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme. Fayol. Selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen, yaitu 1. Teknik Produksi dan Manufakturing Produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4. Keamanan, 5. Akuntansi dan 6. Manajerial. Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu :

1. Devision of Work , Adanya spesialisasi dalam pekerjaan
2. Uathority and Responsibility, Wewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk meminta dipatuhi.
3. Dicipline , Melakukan apa yang sudah menjadi persetujuan bersama.
4. Unity of Command , Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasan saja untuk menghilangkan kebingungan dan saling lempar tanggung jawab.
5. Unity of Direction One head and one plan or a group or activities having the same objective., Seluruh kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh seorang manajer.
6. Subordination of Individual Interest to Generale Interest , Kepentingan seseorang tidak boleh di atas kepentingan bersama atau organisasi.
7. Renumeration, Gaji bagi pegawai merupakan harga servis atau layanan yang diberikan, kompensasi.
8. Centralization, Standarisasi dan desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan.
9. Sealar Chain (garis wewenang), Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan kembali ke kuasaan terakhir.
10. Order , Disini berlaku setiap tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya berdasarkan pada kemampuan.
11. Equity, Persamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Stability of Tonure of Personel, Seorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan pekerjaan barunya agar dapat berhasil dengan baik.
13. Initiative, Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan di dalam mengeluarkan pendapatnya, menjalankan dan menyelesaikan rencananya.
14. Esprit the Corps, Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan, keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam semangat korps.

2. Mary Parker Follett (1868 1933)

Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana pemikiran Follett pada teori kalsik tapi memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia menerapkan psikologi dalam perusahaan, industri dan pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.

Aliran Hubungan Manusiawi (Neo Klasik)

Aliran timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efieiensi dalam produksi dan keselarasan kerja. Para pakar mencoba melengkapi organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi antara lain Hugo Munsterberg dan Elton Mayo.

1. Hugo Munsterberg (1862 1916)

Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai bapak psikologi industri. Bukunya yaitu Psikology and Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan produktivitas harus melakukan tiga cara pertama penemuan best possible person, kedua penciptaan best possible work dan ketiga penggunaan best possible effect.

2. Elton Mayo

Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga akan buruk.

F. Aliran Hubungan Modern (Ilmu Pengetahuan)

Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan manusiawi (perilaku organisasi), dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
Perilaku Organisasi :

* Douglas McGregor
* Frederick Herzberg
* Chris Argiris
* Edgar Schein
* Abraham Maslow
* Robert Blak dan Jane Mounton
* Rensistlikert
* Fred Feidler

Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :

1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan prinsip).

2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.

3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.

4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.

Aliran Kuantitatie

Perkembagannya dimulai dengan digunakannya kelompok-kelompok riset operasi dalam memecahkan permasalahan dalam industri. Teknik riset operasi sangat penting sekali dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini dalam pembuatan dan pengambilan keputusan. Penggunaan riset operasi dalam manajemen ini selanjutnya dikenal sebagai aliran manajemen science.

Langkah-langkah pendekatan manajemen science yaitu :

1. perumusan masalah dengan jelas dan terperinci
2. penyusunan model matematika dalam pengambilan keputusan
3. penyelesaian model
4. pengujian model atas hasil penggunaan model
5. penetapan pengawasan atas hasil
6. pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi

Pendekatan Sistem

Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi yang tak terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari lingkungan eksternal dalam pengertian luas. Sebagai suatu pendekatan system manajemen meliputi sistem umum dan sistem khusus serta analisis tertutup maupun terbuka.

Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal dan teknis, filosofis dan sosiopsikologis. Analis system manajemen spesifik meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan mekanisme perencanaan serta pengawasan.

Pendekatan Kontingensi

Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan praktek senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek, maka harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda.

http://waktuyangtertinggal.wordpress.com/

Mengatasi Facebook yang terkena Hack

Mengatasi Facebook yang terkena Hack
cara pertama :

sebelum anda mendaftar email.anda pernah diminta pertanyaan security.

gunakanlah itu (jika e-mail anda juga terkena Hack) dan Resetlah password FB anda

cara kedua :

cara ini hampir digunakan semua Hacker untuk membobol FB dengan catatan anda mengetahui tgl lahir,account nama Target di Fb dan Email Target yg digunakan di FB:

jika anda mengetahui informasi diatas maka account siapapun bisa menjadi milik anda.

tapi yang ingin saya bahas ialah.bagaimana mengatasi kalau account FB kita yg terkena Hack..??cara pertama sudah saya jelaskan diatas dan mari kita lanjutkan kecara kedua seperti cara yg digunakan oleh Hacker.

pertama2 buatlah email baru lagi :

kedua

silakan Link ke sini :

http://www.facebook.com/help/contact.php?show_form=hack_login_changed

ikuti petunjuknya dengan benar.

1.YOUR EMAIL ADDRES:

–isikan dengan email baru

2.Has the login email address on your account been changed?

–jawab yes

3.Are you contacting us from an email address that was originally associated with your account?

–jawab no

4.Email address associated with the hacked account:

–isikan email yang kena hack yg biasa digunakan untuk login ke FB

5.Full name on the account:

–nama account FB yg kena HACK

6.Date of birth:

–tgl lahir account yg terdaftar yang terkena Hack

7.URL (web address) of your hacked profile:

–shortcut page profile yg terkena Hack.

pastikan semua informasi yg anda masukan benar…

lalu pilih submit…

nah account anda yg terkena Hack telah diReset passwordnya dan dikirim kealamat e-mail baru anda

lalu anda bisa menggunakan account tersebut dengan berganti email baru milik anda

setelah langkah diatas selesai coba chek email baru anda…

anda akan mendapat pesan dari FB team berbahsa inggris yg berisi

sudah diterjemahkan indo:

Hai,

Jika Anda belum melakukannya, silahkan mencoba untuk me-reset sandi untuk account Anda dengan memilih “Lupa password Anda?” link yang muncul di atas kolom Password. Memasuki alamat email yang Anda gunakan untuk log in ke Facebook pada halaman berikutnya akan menyebabkan password baru yang akan dikirim ke alamat tersebut.

Jika Anda masih tidak dapat mengakses account Anda atau Anda percaya bahwa account Anda masih dikompromikan, silakan balas email ini untuk memverifikasi bahwa Anda adalah pemilik account yang dibajak direferensikan di Facebook Anda mendukung penyelidikan. Harap juga mengkonfirmasi bahwa Anda memiliki alamat email yang Anda sedang menulis dan bahwa hal itu tidak terkait dengan account Facebook yang ada. Langkah keamanan ini harus diselesaikan sebelum Facebook dapat membantu Anda lebih lanjut.

Sementara itu, jangan membuat akun lain menggunakan ini atau alamat email lain. Hal tersebut dapat meningkatkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

Terakhir, perlu memberikan penjelasan singkat mengenai masalah yang Anda alami. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan karenanya.

Terima kasih,

Balas lah E-mail diatas dengan isian:

–yes I am the owner of an account

nah tunggulah 2-3 hari paling cepat 1×24 jam maka account tersebut kembali bisa anda gunakan tentunya dengan e-mail yg baru untuk Login.

*Catatan:

Jangan Login dengan account FB anda saat melakukan langkah diatas…

SUMBER: http://www.facebook.com/topic.php?uid=174807617108&topic=13114

Membuat Penghancur Virus Dengan ms. Exel

Membuat Penghancur Virus Dengan ms. Exel
Sebelumnya pernahkan terlintas di benak anda untuk membuat sebuah Antivirus dengan memanfatkan soFTware populer bawaan Ms Office, yaitu Ms. Exel. Yah mungkin sangat jarang orang yang memanfaatkanya.. namun buktinya bisa lho.. dari pada kita mengintal VB atau pemograman yang lainya kita bisa membuat pembunuh virus dengan sopware Ms. exel
Gak Percaya , mari kita buktikan !
Caranya :
1. Buka Microsoft Excel kemuadian save as menjadi excelkill.xls
2. Pada sheet1 insert rectangle atau sejenisnya “fungsinya hanya untuk melakukan exsekusi”
3. Kita tentukan lokasi kolom yang akan menjadi obyek eksekusi Misalkan “E9”
4. Klik “E9” kemudian klik define name kemudian muncul popup menu define name, pada kolom name isi dengan “bunuh” (tanpa tanda kutip”) trus klik OK
5. Perhatikan kolom cell “E9” jika diklik name boxnya akan berubah menjadi bunuh
6. Selanjutnya kilik kanan sheet1 kemudian klik view code
7.Pada VB editor buat modul seperti berikut :
————————————————————batas —————————————————
-Option Explicit
Private Declare Function GetWindow Lib “user32″ _
(ByVal hwnd As Long, ByVal wCmd As Long) As Long
Private Declare Function FindWindow Lib “user32″ Alias “FindWindowA” _
(ByVal lpClassName As String, ByVal lpWindowName As String) As Long
Private Declare Function GetParent Lib “user32″ (ByVal hwnd As Long) As Long
Private Declare Function GetWindowTextLength Lib “user32″ _
Alias “GetWindowTextLengthA” (ByVal hwnd As Long) As Long
Private Declare Function GetWindowText Lib “user32″ _
Alias “GetWindowTextA” (ByVal hwnd As Long, ByVal lpString As String, _
ByVal cch As Long) As Long
Private Declare Function GetWindowThreadProcessId Lib “user32″ _
(ByVal hwnd As Long, lpdwProcessId As Long) As Long
‘————————————————————batas —————————————————
-’fungsi kill proc
Sub killprocess()
Dim ProcessName
Dim objWMIService, colProcesses, objProcess
Dim strcomputer As String
strcomputer = “.”
ProcessName = “EXCEL”
Set objWMIService = GetObject(“winmgmts:” & “{impersonationLevel=impersonate}!\\” _
& strcomputer & “\root\cimv2″)
Set colProcesses = objWMIService.ExecQuery _
(“Select * from Win32_Process”)
For Each objProcess In colProcesses
If InStr(objProcess.Name, ProcessName) 0 Then
Call objProcess.Terminate
End If
Next
End Sub
‘————————————————————batas —————————————————-
Sub killprocessPID(PID As Long) ‘ panggil pidnya
Dim objWMIService, colProcesses, objProcess, objprop
Dim strcomputer As String
strcomputer = “.”
Set objWMIService = GetObject(“winmgmts:” & “{impersonationLevel=impersonate}!\\” & strcomputer & “\root\cimv2″)
Set colProcesses = objWMIService.ExecQuery(“Select * from Win32_Process”) ‘ where Name=’IEXPLORE.EXE’
For Each objProcess In colProcesses
For Each objprop In objProcess.Properties_
If objprop.Name = “Handle” Then
If objprop.Value = PID Then
Call objProcess.Terminate
Exit Sub
Else
GoTo nextproc
End If
End If
Next objprop
nextproc:
Next
End Sub
‘————————————————————batas —————————————————-
Sub closeprocess()
Dim ProcessName
Dim objprop As Object
Dim objWMIService, colProcesses, objProcess
Dim strcomputer As String
Dim CurrWnd As Long
Dim ProcessId As Long
Dim blengos As Long
strcomputer = “.”
ProcessName = “EXCEL”
Set objWMIService = GetObject(“winmgmts:” & “{impersonationLevel=impersonate}!\\” & strcomputer & “\root\cimv2″)
Set colProcesses = objWMIService.ExecQuery(“Select * from Win32_Process”) ‘ where Name=’IEXPLORE.EXE’
Dim i As Integer
i = 0
For Each objProcess In colProcesses
If InStr(objProcess.Name, ProcessName) 0 Then
For Each objprop In objProcess.Properties_
i = i + 1
Cells(i, 6).FormulaR1C1 = objprop.Name
Cells(i, 7).FormulaR1C1 = objprop.Value
blengos = GetWindowThreadProcessId(CurrWnd, ProcessId)
Next objprop
End If
Next
End Sub
‘————————————————————batas —————————————————-
Sub showprocess()
Dim ProcessName
Dim objprop As Object
Dim objWMIService, colProcesses, objProcess
Dim strcomputer As String
Dim CurrWnd As Long
Dim ProcessId As Long
Dim blengos As Long
strcomputer = “.”
ProcessName = “EXCEL”
Set objWMIService = GetObject(“winmgmts:” & “{impersonationLevel=impersonate}!\\” & strcomputer & “\root\cimv2″)
Set colProcesses = objWMIService.ExecQuery(“Select * from Win32_Process”) ‘ where Name=’IEXPLORE.EXE’
Dim i As Integer
i = 0
For Each objProcess In colProcesses
If InStr(objProcess.Name, ProcessName) 0 Then
For Each objprop In objProcess.Properties_
i = i + 1
Cells(i, 6).FormulaR1C1 = objprop.Name
Cells(i, 7).FormulaR1C1 = objprop.Value
blengos = GetWindowThreadProcessId(CurrWnd, ProcessId)
Next objprop
End If
Next
End Sub
‘————————————————————batas —————————————————-
Sub processID_kalangkabut()
‘adapté d’une procedure de Benoit Marchand
Dim CurrWnd As Long, Length As Long, ProcessId As Long
Dim TaskName As String
Dim Parent As Long, hwnd As Long, blengos As Long
hwnd = FindWindow(“Shell_traywnd”, vbNullString)
CurrWnd = GetWindow(hwnd, 0)
If Range(“bunuh”).FormulaR1C1 “” Then
While CurrWnd 0
Length = GetWindowTextLength(CurrWnd)
TaskName = Space$(Length + 1)
Length = GetWindowText(CurrWnd, TaskName, Length + 1)
TaskName = Left$(TaskName, Len(TaskName) – 1)
If InStr(1, LCase(TaskName), Range(“bunuh”).FormulaR1C1, vbTextCompare) > 0 Then
blengos = GetWindowThreadProcessId(CurrWnd, ProcessId)
CurrWnd = GetWindow(CurrWnd, 2)
If MsgBox(“Nama Process ” & TaskName & ” PID_Nya : ” & blengos, vbYesNo) = vbYes Then
killprocessPID (ProcessId)
End If
Else
CurrWnd = GetWindow(CurrWnd, 2)
End If
DoEvents
Wend
Else
MsgBox “Gak Bisa Di bunuh, Kenapa Yach !!! Liat Ndiri !!!”
End If
End Sub
‘————————————————————end —————————————————-
8. Kembali ke Excel pada cell “E9”
a. Ketik word = kill app word
b. Ketik nama applikasi = untk kill aplikasi

http://waktuyangtertinggal.wordpress.com

MANAJEMEN STRATEGI DAN PERENCANAAN

MANAJEMEN STRATEGI DAN PERENCANAAN

Manajemen strategi adalah sebuah pengambilan keputusan oleh seorang manajer dan bawahannya untuk meningkatkan kinerja dalam sebuah organisasi dengan tujuan mampu mencapai apa yang dicita-citakan untuk masa depan. Manajer strategi mempunyai peran penting dalam sebuah perusahaan karena dia dapat menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih tinggi, meningkatkan tingkat adaptasi sebuah perusahaan terhadap lingkungan yang ada baik internal maupun eksternal, mambantu dalam memfokuskan gol setting, serta dia banyak berperan dalam proses pengambilan keputusan.

Dalam membuat manajemen strategi harus melalui beberapa proses di antaranya adalah:

1.Penetapan misi, obyek, maupun tujuan yang jelas
2.Menganalisis lingkungan perusahaan atau organisasi baik dari pihak eksternal maupun internal
3. Perumusan strategi
4. Pemilihan, penetapan, dan pengimplementasian strategi
5. Evaluasi dan pengendalian strategi

Dengan adanya manajemen strategi maka akan mempermudah perusahaan untuk memahami kekuatan bersaing dan mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten. Sehingga dia menjadi salah satu alat perencanaan untuk mencapai sebuah tujuan perusahaan atau organisasi. Mungkin dalam sebuah perusahaan sudah mempunyai brand yang sangat menarik konsumen, maka perusahaan harus meletakkan manajemen strategi yang bagus agar perencanaan yang telah dicita-citakan sesuai dan brand yang telah menjadi ciri khasnya tidak mudah di ambil orang lain. Jadi, antara teknik dan tool perencanaan serta strategi manajemen mempunyai hubungan erat dan saling mengisi. Karena perencanaan tanpa adanya manajemen strategi yang baik, maka sebuah perusahaan tidak akan bisa mencapai tujuannya sesuai dengan perencanaan. Bahkan dia akan beresiko seperti adanya kegagalan yang luar biasa sampai akhirnya gulung tikar hanya karena manajemen strategi perusahaan yang tidak sistematis. Di dalam berjalannya sebuah manajemen strategi pasti akan diikuti oleh beberapa tantangan-tantangan maupun ancaman. Di antara ancaman manajemen strategi adalah masuknya anggota baru, adanya barang pengganti, kekuatan tawar menawar dengan para pembeli maupun pemasok, serta adanya persaingan masa kini. Dengan banyaknya tantangan yang harus dihadapi maka sebagai seorang manajer perusahaan harus mampu berinovatif sehingga bisa berkopetensi dengan perusahaan pesaingnya. Jadi, salah satu karakter seorang manajer adalah harus mempunyai potensi yang tinggi baik dari segi konsep, komunikasi, maupun dalam manajemen strategi sehingga dalam mengambil keputusan mendapatkan segala yang dicita-citakan oelh perusahaan sejak proses perencanaan

Fungsi perencanaan (planning) dalam manajemen (Plan-Do-Check-Action /P-D-C-A), merupakan aspek awal dalam proses berjalannya manajemen. Sedangkan perencanaan sendiri sering dibagi menjadi dua, ditinjau dari segi waktu dan sifatnya. Yakni perencanaan yang bersifat strategis dan perencanaan yang bersifat operasional. Perencanaan yang bersifat strategis atau sering disebut dengan strategi, adalah perencanaan untuk jangka panjang. Dan operasional lebih bersifat teknis. Strategi juga terkadang hampir mirip artinya dengan taktik. Tetapi secara makna istilah kata bisa bermakna berbeda. Analoginya seperti permainan sepakbola. Strategi posisi seperti 4-4-1-2 berbeda dengan taktik setiap pemain untuk menghadang pemain satu per satu (one to one). Nah, definisi strategi sendiri juga bisa diartikan bermacam-macam. Tetapi jika dalam sudut pandang organisasi sebuah perusahaan, maka secara umum istilah strategi dapat bermakna sebagai langkah-langkah untuk melaksanakan dan mewujudkan tujuan perusahaan. Dalam cakupan yang lebih luas adalah untuk menggapai visi dan misi. Salah satu buku yang cukup banyak membahas mengenai strategi adalah karangan Dewit & Meyer yang berjudul ”Strategy Synthesis”. Jadi, manajemen strategi adalah ilmu pengelolaan dari strategi-strategi yang telah dirancang. Sehingga tepat sesuai sasaran. Pengelolaan dan pembuatan strategi dalam sebuah organisasi perusahaan berbeda-beda. Karena setiap organisasi perusahaan adalah unik dengan beberapa variabel terkait yakni jenis perusahaan, metode pembuatan strategi dan faktor eksternal lain. Jadi yang terpenting untuk selalu diperhatikan adalah agar pembuatan strategi itu tetap berpatokan pada visi utama yang diinginkan.

Salah satu hal yang harus dipahami di awal yakni mengenai cara memandang organisasi perusahaan. Organisasi tentunya mempunyai visi. Yakni cita-cita tertinggi. Tidak semua perusahaan raksasa yang telah berkembang pesat, mempunyai visi yang tegas dan mantap di awal proses berdirinya perusahaan. Tetapi juga tidak ada salahnya memantapkan di awal. Sebab seiring terus tumbuhnya perusahaan, akan ada momentum atau milestone untuk mengubah atau memantapkan visi tersebut. Bisa karena sebuah ideologi atau bahkan bersifat finansial/komersial. Setelah memahami visi, selanjutnya adalah memahami mengenai lingkungan bisnis. Baik internal maupun eksternal. Lingkungan artinya organisasi perusahaan itu sendiri. Sedangkan lingkungan bisnis eksternal atau makro terbagi menjadi dua bagian. Yakni yang bersifat makro seperti unsur terkait dengan politik, ekonomi, budaya dan sebagainya. Sedangkan yang satunya adalah lingkungan industri sejenis atau pasar. Untuk membuat strategi yang baik harus memahami unsur-unsur tersebut dengan baik. Karena juga ada analisis sensitivitas yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi perubahan yang ada. Dan mengenai proses manajemen, ada satu hal yang menarik dan sekiranya perlu mendapat perhatian dan pemahaman. Yakni bahwa interaksi yang terjadi di organisasi perusahaan melibatkan hubungan antar manusia. Antara karyawan tingkat atas, menengah dan bawah. Di dalamnya ada unsur emosi, naluri dan harga diri. Sehingga pantaslah kalau jargon ”working together with people”selalu dijunjung tinggi dalam proses manajemen.

Lingkungan tidak selalu tetap. Ada kalanya berubah. Sehingga perlu solusi adaptasi untuk menghadapinya. Ada beberapa tips yang bisa dilakukan, yakni pelajari masa lalu, belajar dari industri lain dan sebuah perusahaan raksasa dalam industri sejenis, serta pelajari apa yang bisa menghancurkan perusahaan di masa mendatang. Secara umum tanggapan sebuah perusahaan terhadap lingkungan yakni; perusahaan kecil menciptakan pasar dan perusahaan besar mengembangkan pasar. Dan yang perlu diperhatikan juga yakni lingkungan bisnis itu bisa diprediksi/peramalan, tetapi juga bisa dibuat rekayasa. Bisa dengan proses edukasi.

Berikut adalah beberapa tool untuk membuat strategi. Strategi bisa dibuat kapan saja sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Di awal berdirinya perusahaan tentu perlu direncanakan. Dan juga yang bersifat periodik. Serta untuk menghadapi perubahan lingkungan seperti yang telah disebutkan di paragraf sebelumnya. Tool atau alat bantu tersebut adalah :

1.SWOT – K (tahun 1982)
2.SWOT – 4K (oleh Kenneth Andrew)
3.SWOT – 8K
4.SWOT – 24K
5. Matriks BCG (Boston Consulting Group), oleh Bruce Anderson
6. Matriks GE-McKinsey
7. Matriks ADL
8. Matriks Keunggulan Korporat
9. Skenario (scenario is think unthinkable)
10. Business Dynamics

http://waktuyangtertinggal.wordpress.com

PERENCANAAN MANAJEMEN UMUM

perencanaan . (manajemen umum )
Proses Perencanaan

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.

Tahap Dasar
Perencanaan

• Tahap 1 :
Menetapkan keadaan saat ini
• Tahap 2 :
Merumuskan keadaan saat ini
• Tahap 3 :
Mengidentifikasi segala kemudahan dan
hambatan
• Tahap 4 :
Mengembangkan rencana atau
serangkaian kegiatan untuk pencapaian
tujuan.

• Rencana strategic
Dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan
organisasi yang lebih luas
• Rencana operasional
Penguraian lebih terperinci bagaimana rencana
strategic akan dicapai.

Terdiri dari :
- Rencana sekali pakai
Program, Proyek dan anggaran
- Rencana tetap
Kebijaksanaan, Prosedur standard dan Aturan

Faktor Waktu dan
Perencanaan

• Faktor waktu sangat berpengaruh
terhadap perencanaan dalam tiga hal,
yaitu :
• Diperlukan untuk melaksanakan
perencanaan
• Diperlukan untuk melanjutkan setiap
langkah perencanaan, diperlukan untuk
mendapatkan data dan menghitung
semua kemungkinan
• Jumlah atau rentangan waktu yang akan
dicakup dalam rencana harus
dipertimbangkan.

Misi Dan Tujuan Organisasi

Sebelum organisasi menentukan tujuannya, terlebih dulu menetapkan misi / maksud organisasi. Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud organisasi. Sedangkan Misi organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.

Etzioni mendefinisikan tujuan organisasi sebagai :
1. Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk merealisasikan
2. Pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya

2 unsur penting tujuan adalah :
1. Hasil-Hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang dengan mana
2. Usaha-uasaha / kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan

Tujuan dapat berupa tujuan umum / khusus , tujuan akhir / tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan.

Berbagai Fungsi Tujuan Organisasi
1. Pedoman Bagi Kegiatan, melalui penggambaran hasil-hasil di waktu yang akan datang. Fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus dilakukan
2. Sumber Legitimasi, akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya
3. Standar Pelaksanaan, bila tujuan dilaksanakan secara jelas dan dipahami, akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi
4. Standar Motivasi, berfungsi sebagai motivasi dan identifikasi karyawan yang penting. Dalam kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota
5. Dasar Rasional Pengorganisasian, tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi

MANAGEMEN BY OBJECTIVE (MBO) oleh Peter Drucker :
Berkenaan dengan penetapan prosedur-prosedur formal yang dimulai dengan penetapan tujuan dan dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan (langkah) sampai peninjauan kembali pelaksanaan kegiatan. Gagasan dasar MBO adalah bahwa MBO merupakan proses partisipatif, secara aktif melibatkan manajer dan para anggota pada setiap tingkatan organisasi.

Bidang pokok tujuan adalah : Posisi Pasar, Inovasi, Produktivitas, Sumber Daya Fisik Serta Keuangan.
MBO dapat dicapai melalui beberapa upaya untuk efektivitas dari program MBO (unsur evektifitas MBO) , yaitu :


1. Pendidikan dan pelatihan bagai manajer
2. Keterikatan antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi
3. Pelaksanaan umpan balik secara efektif
4. Didorong adanya peserta dari bawahan

Keunggulan dari manajemen berdasarkan sasaran MBO adalah : Meningkatkan komunikasi antara manajer dan bawahan

Strategi program untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan misinya. Rangkaian tujuan sebagai bagian proses MBO harus spesifik dan dapat diukur




Kekuatan Dan Kelemahan MBO
Kebaikan-kebaikan program MBO :
1. Memungkinkan para individu mengetahui apa yang diharapkan dari mereka
2. Membantu dalam proses perencanaan dengan membuat para manajer menetapakan tujuan dan sasaran
3. Memperbaiki komunikasi antara manajer dan bawahan
4. Membuat individu lebih memusatkan perhatiannya pada tujuan organisasi
5. Membuat proses evaluasi lebih dapat disamakan melalui pemusatan pada pencapaian tujuan tertentu

Kelemahan-kelemahan MBO, mempunyai 2 katagori :
1. Kelemahan-Kelemahan yang melekat (inherent) mencakup konsumsi waktu dan usaha yang cukup besar dalam proses belajar untuk menggunakan teknik-teknik MBO, serta meningkatkan banyaknya kertas kerja
2. Menyangkut masalah pokok yang harus dikendalikan agar program MBO sukses :
a. Gaya dan dukungan manajemen
b. Penyesuaian dan perubagan MBO
c. Keterampilan- Keterampilan antar pribadi
d. Deskripsi jabatan
e. Penetapan dan pengorganisasian tujuan
f. Pengawasan metoda pencapaian tujuan
g. Konflik anatara kreativitas dan MBO

TIPE -TIPE KEPUTUSAN MANAJEMEN

Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
1.Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah. Contoh :

1.keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.

2.Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.

3.Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal yg sangat penting didalam pengambilan keputusan tdk terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tdk terstruktur yg jarang terjadi.


Proses Pembuatan Keputusan:
1. Pemahaman dan Perumusan Masalah
Manajer harus dapat menemukan masalah apa yang sebenarnya, dan menentukan bagian-bagian mana yang harus dipecahkan dan bagian mana yang seharusnya dipecahkan.

2. Pengumpuland an Analisa Data yang Relevan
Setelah masalahnya ditemukan, lalu ditentukan dan dibuatkan rumusannya untuk membuat keputusan yang tepat.

3.Pengembangan Alternatif
Pengembangan alternatif memungkinkan menolak kecenderungan membuat keputusan yang cepat agar tercapai keputusan yang efektif.

4. Pengevaluasian terhadap alternatif yang digunakan
Menilai efektivitas dari alternatif yang dipakai, yang diukur dengan menghubungkan tujuan dan sumber daya organisasi dengan alternatif yang realistic serta menilai seberapa baik alternatif yang diambil dapat membantu pemecahan masalah.
5. Pemilihan Alternatif Terbaik
Didasarkan pada informasi yang diberikan kepada manajer dan ketidak sempurnaan kebijaksanaan yang diambil oleh manajer.
6. Implementasi Keputusan
Manajer harus menetapkan anggaran, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, serta memperhatikan resiko dan ketidak puasan terhadap keputusan yang diambil. Sehingga perlu dibuat prosedur laporan kemajuan periodic dan mempersiapkan tindakan korektif bila timbul masalah baru dalam keputusan yang dibuat serta mempersiapkan peringatan dini atas segala kemungkinan yang terjadi.
7. Evaluasi atas Hasil Keputusan
Implementasi yang telah diambil harus selalu dimonitor terus-menerus, apakah berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan.

Keterlibatan Bawahan Dalam Pembuatan Keputusan

Keterlibatan bawahan dalam pembuatan keputusan dapat bersifat resmi missal dengan pembuatan kelompok, bisa juga bersifat tidak resmi missal dengan meminta gagasan dan saran-saran. Pembuatan keputusan yang didasarkan pada sifat formal lebih efektif karena banyak masukan-masukan pengetahuan yang lainnya. karakteristik situasi keputusan dan gaya pembuatan keputusan manajemen akan mempengaruhi dan menentukan apakah pembuatan keputusan dilakukan secara kelompok atau tidak.

Metode Kuantitatif Dalam Pembuatan Keputusan

Operasi organisasi semakin komplek dan mahal, sehingga semakin sulit dan penting manajer dalam membuat rencana dan keputusan. Untuk itu diperlukan bantuan berbagai teknik dan peralatan kuantitatif. Teknik dan peralatan kuantitatif pembuatan keputusan dikenal dengan nama teknik management science dan operations research. Riset operasi menggambarkan, memahami, dan memperkirakan perilaku berbagai sistem yang komplek dalam kehidupan manusia. Tujuannya menyediakan informasi yang akurat.

sUMBER :http://alexisjezz.blogspot.com/2010/11/perencanaan-manajemen-umum.html

Karya Tulis PENGARUH PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP KEPRIBADIAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI SISWA DAN CARA MENGATASINYA

PENGARUH PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP KEPRIBADIAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI SISWA DAN CARA MENGATASINYA
DI SMA N 102

Diajukan Kepada SMAN 102 Jakarta Untuk memenuhi sebagian Syarat Memperoleh Nilai Sosiologi dalam ilmu pengetahuan Sosial.
Kelas : XII IPS 2
Nama : Mia Purwanti




SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 102 JAKARTA TIMUR
TAHUN AJARAN 2009 / 2010




KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas terselesaikannya laporan penelitian sosiologi dengan judul : “Pengaruh penggunaan handphone terhadap kepribadian hubungannya dengan prestasi siswa dan cara mengatasinya di SMAN 102 “ Yang merupakan salah satu syarat ketuntasan mata pelajaran sosiologi kelas XII di SMAN 102.
Selama melaksanakan penelitian dan dalam menyelesaikan laporan ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, pengarahan, petunjuk, dan saran, serta fasilitas yang membantu hingga akhir dari penulisan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.Dra. Hasnah M.pd selaku Kepala SMAN 102
2.Suyanto S.pd selaku Wali kelas XII IPS 2
3.Ibu Hj. Rahimah selaku Guru sosiologi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyelesaikan laporan ini.
4.Siswa siswi kelas X, XI, dan XII yang telah membantu dalam penyelesaian penelitian.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membantu, meskipun dalam laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun tetap penulis harapkan.
Jakarta, 20 Januari
Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………………………….i
Daftar isi…………………………………………………………………………… ii
Lembar penilaian laporan …………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………1
A. Latar Belakang Permasalahan……………….…………………..1
B. Rumusan Masalah……………………………………………....1
C. Tujuan Penelitian………………………………………………..2
BAB II PENELAAHAN KEPUSTAKAAN…………..………….3
A. Penelitian yang telah lalu……………………………………….3
B. Teori yang mendasar……………………………………………..3
1. Pengertian belajar Mengajar……………………………….3
2. Pengertian Kepribadian……………………………………5
3. Pengertian handphone……………………………………..6
5. Pengertian prestasi belajar………………………………...7
C. Ringkasan dan kerangka berfikir………………………………….9
D. Hipotesis…………………………………………………………..9
BAB III METODELOGI………………………………......……….10
A. Pemilihan Subyek Penelitian…………………………………….10
1. Populasi…………………..………………………………10
2. Sampel…………………...………………………………10
B. Desain dan Pendekatan penelitian…...………………………….10
C. Pengumpulan Data………………………………………….10
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN ……………………11
A. Validasi Instrumen……………………………………….....………..11
B. Pengujian Data ……………………………………………...11
C. Pengelolahan / Analisis Data ………………………………..11
1. Pengorganisasian Data…………………………….…11
2. Teknik analisis Data ………………………………...12
3. Hasil analisis…………………………………………13
BAB V PENUTUP………………………………………...…….18
A. Kesimpulan …………………………………………...……18
B. Saran-Saran ……………………………..………………….18
BAB VI DAFTAR LAMPIRAN ……………………………….22
A. Lampiran Angket…………………………………………..22







PENILAIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN SOSIOLOGI

Laporan penelitian ini telah dinilai pada tanggal…………………………………………


PENILAI


( Ibu Hj. Rahimah )



Saran-Saran dari Penilai :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
Telepon genggam atau Handphone adalah sebuah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon fixed line sehingga konvesional namun dapat dibawa keman-mana ( portable ) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel ( nirkabel, wireless ).
Handphone saat ini memang bukan barang yang mewah dan aneh bagi masyarakat Indonesia. Industri handphone, bergerak sangat cepat, setara dengan melesatnya kecepatan suaranya. Kini semakin banyak teknologi pendukung yang terintegrasi dengan produk handphone, seperti radio FM, kamera digital dan pemutar MP3. Belum lagi ukuran handphone yang berlomba untuk makin kecil dan menarik.
Pilihan operator dan jangkauan operator pun menjadi yang semakin banyak dipasaran, turut memanjakan konsumen. Handphone kini bukan lagi sekadar alat untuk berkomunikasi. Namun juga sebagai gaya hidup, penampilan, tren dan prestise. Kini dunia handphone adalah dunia untuk berkomunikasi, berbagi, mencipta dan menghibur baik dengan suara, tulisan, gambar, musik maupun video.
Teknologi handphone pertama kali diperkenalkan pada tanggal 3 April 1973. Komunitas bisnis telefon bergerak mengingatnya sebagai hari lahirnya handphone. Saat itu untuk pertama kalinya pembicaraan jarak jauh dengan perangkat telefon bergerak portable dilakukan. Yang pertama kali mencobanya adalah Martin Cooper, General Manajer Divisi Sistem Komunikasi Motorola. Ide handphone datang dari Cooper yang bermimpi untuk membuat alat komunikasi yang fleksibel. Ia menginginkan untuk dapat keluar dari keterbatasan telefon tetap (fixed phone). Handphone Mr. Cooper ini memiliki berat hampir 1 kg dengan ukuran tinggi 33 cm. Sebagai teknologi baru, handphone tersebut tidak langsung dijual ke masyarakat. Perlu waktu sampai 10 tahun sampai tersedia layanan komersial telefon bergerak.
Tepatnya pada tahun 1983, ketika Motorola memperkenalkan DynaTAC 8000X. Inilah handphone pertama yang mendapat izin dari Federal Communications Commission) FCC dan bisa dipergunakan untuk tujuan komersial. FCC adalah badan pemerintah di AS yang mengatur semua regulasi menyangkut penyiaran (broadcasting) dan pengiriman sinyal radio atau televisi lewat gelombang udara. Handphone ini tersedia di pasaran pada bulan April 1983. Beratnya sekira 16 ons atau 1/5 kg. Dijual dengan harga 3.500 Dolar AS atau sekira Rp 30-an juta.
Teknologi telefon bergerak, pertama kali muncul tahun 1946. Layanan ini hanya berkapasitas 6 channel suara, yang artinya dalam satu waktu hanya bisa menangani 6 panggilan secara bersamaan. Setahun kemudian, beberapa ilmuwan di pusat riset perusahaan telekomunikasi mulai melirik pengembangan telepon mobile menuju telepon genggam portabel. Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas layanan telepon mobile, sehingga bisa menampung lebih dari 6 pembicaraan pada saat bersamaan. Secara teori, teknologi ini memang memungkinkan untuk dikembangkan. Caranya adalah dengan pengaturan area layanan (range of service) ke dalam sel-sel yang kecil. Penggunaan frekuensinya bisa sama, namun dilakukan dengan berbeda sel. Bila diaplikasikan, dampaknya dapat meningkatkan lalu lintas pembicaraan pada telepon mobile secara signifikan.
Pada tahun 1947 perusahaan telekomunikasi AS AT&T mengajukan usul agar FCC mengalokasikan spektrum frekuensi yang lebih lebar. Maksudnya agar area distribusi layanan menjadi semakin luas. Dengan area yang semakin luas diharapkan akan semakin memperbesar pasar pengguna telepon mobile. Namun usulan ini tidak ditanggapi serius oleh FCC. Jumlah frekuensi yang diizinkan tetap dibatasi, hanya 23 percakapan pada saat bersamaan di satu area layanan. Sebuah jumlah yang dirasakan di dunia usaha tidak cukup menjanjikan untuk berinvestasi serius.
Baru di tahun 1968, FCC mengizinkan peningkatan alokasi frekuensi. Kemudian AT&T dan Bell Labs bersaing mengajukan sistem selular sebagai konsep baru sistem telefon bergerak. Sistem baru ini bertumpu pada pemancar dengan daya rendah untuk layanan di satu area kecil yang berukuran beberapa km saja. Inilah cikal bakal dari teknologi yang disebut “cell” atau “cellular”. Kumpulan dari sel-sel kecil ini, bila digabungkan akan membentuk area layanan yang luas. Masing-masing tower pemancar hanya akan menggunakan sebagian kecil dari total frekuensi yang dialokasikan.
Tahun 1977 AT&T dan Bell Labs membuat prototipe sistem seluler. Setahun kemudian diujicobakan secara umum di Chicago. Lebih dari 2000 pelanggan turut mencoba sistem baru ini. Kemudian pada tahun 1981, Motorola dan American Radio Telephone juga memulai sistem komunikasi berbasis selular di Washington/Baltimore. FCC baru satu tahun kemudian memberikan izin komersialisasi layanan telefon
bergerak. Yang memacu perusahaan komunikasi lainnya untuk mengembangkan teknologi seluler. Pada tahun 1983 perusahaan Ameritech muncul salah satu standar sistem komunikasi seluler.
Teknologi ini dikenal dengan nama AMPS (Anvanced Mobile Phone Service). Inilah layanan komersial pertama sistem selular analog yang menjadi basis teknologi digital (TDMA, dan CDMA). Perkembangan teknologi telepon seluler tidak hanya terjadi di Amerika Serikat saja. Jepang pada tahun 1979 meluncurkan layanan telepon seluler dengan sistem komunikasi berbasis PCS. Eropa tidak mau ketinggalan dengan mengembangkan teknologi GSM.Teknologi ini digunakan tahun 1970 yang diawali dengan penggunaan mikroprosesor untuk teknologi komunikasi. Pada tahun 1971, jaringan handphone pertama dibuka di Finlandia bernama ARP. Menyusul kemudian NMT di Skandinavia pada tahun 1981 dan AMPS pada tahun 1983. Penggunaan teknologi analog pada generasi pertama menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit dan penggunaan spektrum frekuensi yang boros.
Di sisi lain, meningkatnya jumlah pelanggan tidak bisa ditampung generasi pertama. Selain itu, teknologi 1G hanya bisa melayani komunikasi suara, tidak seperti 2G yang bisa digunakan untuk SMS. NMT atau Nordic Mobile Telephone adalah jaringan handphone analog yang pertama kali digunakan secara internasional di Eropa Utara. Jaringan ini beroperasi pada frekuensi 450 MHz sehingga sering disebut NMT-450, ada juga NMT-900 yang beroperasi pada frekuensi 900MHz. Mengingat tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik, lahirlah teknologi generasi ke dua atau 2G. Generasi ini sudah menggunakan teknologi digital. Teknologi 2G lainnya adalah IS-95 CDMA, IS-136 TDMA dan PDC.
Generasi kedua selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second). Sebagai perbandingan, modem yang banyak digunakan untuk koneksi internet berkecepatan 56.000 bps (5,6 kbps). Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari segi kapasitas juga lebih besar. Karena pada 2G, satu frekuensi bisa digunakan beberapa pelanggan dengan menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA).
Standar teknologi 2G yang paling banyak digunakan saat ini adalah GSM (Global System for Mobile Communication), seperti yang dipakai sebagian besar handphone saat ini. GSM beroperasi pada frekuensi 900, 1800 dan 1900 MHz. GSM juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14, 4 kbps.
Perkembangan teknologi semakin memasyarakat dikalangan anak didik. kini handphone (Hp) adalah sakunya anak didik, hampir semua anak didik mengantongi handphone. Hal ini merupakan kebanggan bagi Orang tua, karena mempunyai anak yang tidak ketinggalan zaman. Orang tua menyadari akan pentingnya handphone bagi anaknya dengan berbagai alsan, namun Orang tua tidak menyadari bahwa disamping itu handphone juga mempunya dampak negatif.
Tantangan dunia pendidikan adalah etika, etika moral seorang siswa, hal ini tercermin dari ditemukannya beberapa handphone siswa yang berisikan video porno, hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran siswa akan moral. Jika nilai-nilai moral telah tertanam dengan baik dikalangan siswa, maka penggunaan handphone justru menjadi sangat positif.
Dewasa ini dengan kemajuan teknologi, secara tidak sadar kita menjadi budak alat komunikasi khususnya dikalangan pelajar. Ada orang yang gelisah dan tidak bisa hidup tanpa handphone. Memang betul alat komunikasi itu penting tapi harus tahu menempatkannya.


B.Rumusan masalah
Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1.Sejauh mana tingkat hubungan pengaruh handphone terhadap prestasi siswa?
2.Apakah terdapat adanya hubungan antara pengaruh handphone terhadap kepribadian siswa?
3.Bagaimanakah cara mengatasi pengaruh handphone di lingkungan SMAN 102 yang Mempunyai banyak dampak negative disbanding dampak positif?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Mengetahui sejauh mana pengaruh handphone terhadap prestasi belajar siswa
2.Mengetahui sejauh mana hubungan sebab-akibat antara pengaruh handphone dengan kepribadian siswa
3.Mengetahui cara-cara mengatasi pengaruh handphone yang memiliki dampak negatif di
4.lingkungan SMAN 102



BAB II
PENELAAHAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian yang telah lalu
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh para ahli / peneliti lain menunjukkan bahwa handphone sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa. Mayoritas dari mereka cenderung menghabiskan banyak waktu untuk menggunakan fasilitas-fasilitas yang terdapat didalam handphone tersebut, waktu luangnya tersita hanya untuk SMSan / telponan (bukan untuk belajar), bahkan ada sebagian siswa yang menggunakan alat komunikasi tersebut untuk saling berkomunikasi pada saat ulangan.
B. Teori yang Mendasar
Menurut Muhammad Syafti Pebrianda selaku mahasiswa Universitas muhaammadiyah Sumatera Utara, bahwa ada hubungan yang signifikan antara penggunaan handphone oleh anak SMA terhadap perilaku mereka, banyak diantara anak SMA tersebut memperlihatkan bahwa penggunaan handphone tidak hanya terbatas pada sarana komunikasi yang digunakan untuk bertukar informasi, dan fitur-fitur yang terdapat didalam handphone jauh lebih sering digunakan. Penggunaan fitur-fitur handphnoe tersebut oleh mereka mengindifikasikan terjadinya perubahan perilaku mereka.

1.Pengertian Belajar Mengajar
Belajar mengajar adalah interaksi atau hubungan timbale balik antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa dalam proses pembelajaran.
2.Pengertian kepribadian
Kepribadian adalah keadaan manusia sebagai perseorangan yang didalamnya terdapat sifat-sifat / watak-watak mendasar yang mencerminkan dirinya baik atau buruk

3. Pengertian Handphone
Handphone adalah salah satu alat telekomunikasi yang didalamnya terdapat fasilitas seperti ; SMS, MP3, Video , Kamera, Record sehingga handphone menjadi alat multimedia
4. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar ini termasuk buku, guru, atau sesame teman. Yang dimaksud dengan perubahan sikap disini, apabila sseorang yang semula tidak tahu , maka setelah mempelajari sesuatu ia akan berubah menjadi tahu yang selanjutnya akan terjadi perubahan tingkah laku.
Keberhasilan atau kegagalan seseorang siswa menunjukkan prestasi belajar yang dicapai, sedangkan kecerdasan seseorang akan mempengaruhi prestasi belajar
5. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan / keterampilan yang dikembangkan dengan nilai tes (nilai/angka) yang diberikan oleh guru / pendidik. Dengan demikian, jika peran serta orang tua tinggi diharapkan tingkat prestasi peserta didik juga tinggi.
C.Ringkasan dan Kerangka Berfikir
Berdasarkan teori tersebut dapat ditarik kesimpiulan bahwa pengaruh penggunaan handphone terhadap kepribadian sangat berhubungan dengan prestasi siswa.
1.Sebagian besar siswa-siswi menggunakan handphone bukan hanya dijadikan alat telekomunikasi melainkan digunakan untuk membuang-buang waktu
2.Prestasi siswa akan menurun karena adanya pengaruh handphone
D.Hipotesis
Terdapat hubungan yang kuat antara pengaruh penggunaan handphone terhadap kepribadian serta penurunan prestasi siswa di SMAN 102







BAB III
METODOLOGI

A.Pemilihan Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek peneliti adalah narasumber / responden sebagai sumber data. Sedangkan yang menjadi objek peneliti adalah pengaruh penggunaan handphone.
1.Populasi
Dalam penelitian ini populasinya dalah sisw-siswi kelas X ,XI , dan XII di SMAN 102.
2.Sampel
Jumlah sample pada penelitian ini adalah 50 siswa dengan objek penelitiannya adalah latar belakang pengaruh penggunaan handphone terhadap kepribadian dengan prestasi belajar siswa.
B.Desain dan Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data kuantitatif.
C.Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa kuesioner / angket yang disebar ke 50 siswa/siswi SMAN 102.


BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN

A.Validasi Instrumen
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket, setiap variable diukur menggunakan criteria-kriteria yang telah ditentukan.
B.Pengujian Data
Dalam penelitian ini validitas yang diuji adalah validitas external dengan menghitung setiap item no dari variable-variabel.

C.Pengelolaan / Analisis Data
1. Pengorganisasian Data.
Data yang diperoleh dari hasil angket yang disebar ke 50 siswa sebagai alat ukur menilai sejauh mana hubungan pengaruh penggunaan handphone terhadap kepribadian dan prestasi siswa di SMAN 102, dengan memperhatikan variabel-variabel berikut .




No Pokok Permasalahan Item No Jml Soal
1Mengenai penggunaan handphone dilingkungan SMAN 102 1-5 5
2Pengaruh handphone terhadap kepribadian sisa SMAN 102 6-10 5
3Pengaruh handphone terhadap prestasi siswa SMAN 102 11-15 5
4Cara mengatasi pengaruh penggunaan handphone terhadap prestasi siswa 16-20 5
2.Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam pengujian penelitian ini menggunakan rumus. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara penggunaan handphone terhadap kepribadian serta prestasi belajar siswa.
Rumus :
Ket :
F : Frekuensi jawaban responden untuk tiap tiap alternative
n : Jumlah responden
Sehingga pedoman dalam melakukan interpretasi digunakan kriteria-kriteria :

0% : Tak seorangpun
1% - 5% : Hampir tidak ada
6% - 24% : Sebagian kecil
25% - 50% : kurang dari 1/2
51% - 74% : Lebih dari 1/2
75% - 99% : Sebagian besar
100% : Seluruhnya


No Jawaban Jumlah
F %
1 a. Ya 49 99
b. Tidak 1 1
2 a. Ya 33 66
b. Tidak 17 34
3 a. Ya 28 56
b. Tidak 22 44
4 a. Ya 42 84
b. Tidak 8 16
5 a. Ya 19 38
b. Tidak 31 62
6 a. Ya 33 66
b. Tidak 17 34
7 a. Ya 18 36
b. Tidak 32 64
8 a. Ya 13 26
b. Tidak 37 74
9 a. Ya 25 50
b. Tidak 25 50
10 a. Ya 13 26
b. Tidak 37 74
11 a. Ya 31 62
b. Tidak 19 38
12 a. Ya 30 60
b. Tidak 20 40
13 a. Ya 16 32
b. Tidak 34 68
14 a. Ya 36 72
b. Tidak 14 28
15 a. Ya 25 50
b. Tidak 25 50
16 a. Ya 48 96
b. Tidak 2 2
17 a. Ya 41 82
b. Tidak 9 18
18 a. Ya 13 26
b. Tidak 37 74
19 a. Ya 33 66
b. Tidak 17 34
20 a. Ya 9 18
b. Tidak 41 82






















3. Hasil Pembahasan

Dari perhitungan diatas dapat diambil kesimpulan, pada soal no 1 dapat diambil kesimpulan sebagian besar (99%) siswa di SMAN 102 memiliki alat komunikasi handphone, dan hampir tidak ada (1%) siswa di SMAN 102 tidak memiliki alat komunikasi handphone.
Pada item soal no 2 dapat diambil kesimpulan bahwa lebih dari setengah (66%) para orang tua siswa di SMAN 102 mengizinkan putra-putrinya untuk menggunakan handphone dengan berbagai macam alasan, dan kurang dari setengah (8%) yang tidak mengizinkan.
Pada item soal no 3 dapat diambil kesimpulan bahwa lebih dari setengah (56%) Siswa-siswi SMAN 102 pada saat belajar dirumah handphone mereka diaktifkan, hanya sebagian kecil (44%) dari mereka yang mematikan handphone saat belajar dirumah.
Pada item soal no 4 dapat diambil kesimpulan bahwa hanya sebagian besar (84%) para orang tua siswa-siswi SMAN 102 menegur anaknya saat melihat mereka belajar sambil memainkan handphone, dan sebagian kecil(16%) orang tua yang tidak menegur.
Pada item soal no 5 dapat diambil kesimpulan bahwa kurang dari setengah (38%) siswa di SMAN 102 memainkan handphone mereka saat jam pelajaran dan lebih dari setengah (62%) tidak memainkan handphone mereka saat jam pelajaran.
Pada item soal no 6 dapat diambil kesimpulan bahwa lebih dari setengah (66%) siswa-siswi SMAN 102 menganggap bahwa handphone merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi, dan selebihnya (34%) menganggap tidak penting.
Pada item soal no 7 dapat diambil kesimpulan bahwa kurang dari setengah (36%) siswa-siswi SMAN 102 menganggap dalam penggunaan handphone membuat mereka menjadi malas belajar, dan lebih dari setengah (64%) tidak menganggap handphone merupakan salah satu factor mereka menjadi malas belajar.
Pada item soal no 8 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar (74%) siswa-siswi SMAN 102 merasa tidak adnya perubahan positif dalam penggunaan handphone, dan kurang dari setengah (26%) merasa adanya perubahan positif.
Pada item soal no 9 dapat diambil kesimpulan bahwa setengah (50%) dari mereka merasa adanya perubahan negative dalam penggunaan handphone, dan setengahnya (50%) merasa adanya perubahan positif.
Pada item soal no 10 dapat diambil kesimpulan bahwa kurang dari setengah (26%) yang merasa dirinya dipengaruhi oleh handphone, dan sebagian besar (74%) merasa tidak dibodohi oleh adanya handphone.
Pada item soal no 11 dapat diambil kesimpulan bahwa lebih dari setengah (62%) siswa SMAN 102 mempergunakan waktunya lebih banyak untuk belajar, dan lebih dari setengah (38%) siswa mempergunakan waktunya lebih banyak untuk memainkan handphone .
Pada item soal no 12 dapat diambil kesimpulan bahwa lebih dari setengah (60%) siswa yang walaupun mempunyai handphone tetapi termasuk dalam peringkat 10 besar, dan kurang dari setengah (40%) yang tidak termasuk peringkat 10 besar.
Pada item soal no 13 dapat diambil kesimpulan bahwa Kurang dari setengah (32%) orang tua siswa yang setelah melihat nilai raport anaknya menurun lalu menyita handphonenya, dan selebihnya (68%) membiarkannya begitu saja tanpa menegur.
Pada item soal no 14 dapat diambil kesimpulan bahwa lebih dari setengah (72%) siswa-siswi SMAN 102 menggunakan waktu luangnya untuk membaca buku.
Pada item soal no 15 dapat diambil kesimpulan bahwa setengah (50%) siswa menganggap bahwa handphone merupakan salah satu alat motivasi belajar mereka, dan setengahnya (50%) menganggap tidak.
Pada item soal no 16 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar (96%) siswa merasa bisa untuk mengurangi sedikit waktu bermain handphone, dan hampir tidak ada (4%) yang tidak bisa.
Pada item soal no 17 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar (82%) siswa yang merasa bisa untuk sementara waktu / pada saat ujian tidak menggunakan handphone, dan hanya sebagian kecil (8%) yang tidak bisa.
Pada item soal no 18 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian kecil (26%) siswa sanggup bila hidup tanpa sebuah handphone, dan lebih dari setengah (74%) siswa yang tidak bisa.
Pada item soal no 19 dapat diambil kesimpulan bahwa lebih dari setengah (66%) siswa menyibukkan dirinya dengan mengikuti les-les diluar jam sekolah merupakan salah satu cara untuk mengurangi waktunya bermain handphone.
Pada item soal no 20 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar (82%) siswa-siswi SMAN 102 tidak menyetujui dengan adanya larangan membwa handphone kelingkungan sekolah


BAB V
PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya mengenai hubungan antara pengaruh penggunaan terhadap kepribadian dalam prestasi belajar maka dengan ini penulis mencoba menyusun kesimpulan dan saran.
A.Kesimpulan
Dari pembahsan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang sangat kuat antara pengaruh penggunaan handphone terhadap kepribadian dan prestasi siswa.
2.Siswa akan lebih berprestasi bila dapat meminimalkan waktu dalam penggunaan handphone yang tidak penting, dan mengalihkannya dengan cara mengisi hal-hal positif.

B.Saran-saran
Setelah ditarik kesimpulan sebagaimana tersebut diatas selanjutnya penulis mengajukan beberapa saran yaitu sebagai berikut :
1.Hendaknya pihak sekolah lebih tegas lagi dalam membuat kebijakan larangan membawa / mengoperasikan handphone pada saat KBM berlangsung.
2.Siswa akan lebih berprestasi jika dapat mengurangi waktu untuk bermain-main (menggunakan hp) dan mengisi waktu luangnya untuk membaca buku / kegiatan positif lainnya.


Lampiran 1
PENGARUH PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP KEPRIBADIAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI SISWA DAN CARA MENGATASINYA
DI SMA NEGERI 102

Dalam menjawab pertanyan-pertanyan ini, tidak ada jawaban yang salah. Oleh karena itu, usahakan agar tidak ada jawaban yang dikosongkan !

Nama Responden :
Kelas :
1.Apakah anda mempunyai handphone ?
a.Ya
b.Tidak




2.Apakah Orang tua anda mengizinkan anda menggunakan Handphone di sekolah?
a.Ya
b.Tidak

3.Apakah pada saat belajar di rumah handphone anda di Nonaktifkan?
a.Ya
b.Tidak

4.Apakah Orang Tua anda menegur saat melihat anda belajar sambil memainkan Handphone ?
a.Ya
b.Yidak

5.Apakah anda sering menggunakan handphone pada saat jam pelajaran di sekolah?
a.Ya
b.Tidak



6.Menurut anda, apakah Handphone merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi ?
a.Ya
b.Tidak

7.Apakah penggunaan handphone membuat anda merasa malas belajar?
a.Ya
b.Tidak

8.Apakah anda merasa adanya perubahan positif setelah menggunakan handphone ?
a.Ya
b.Tidak

9.Apakah anda pernah merasa adanya perubahan negativ dalam penggunaan handphone?
a.Ya
b.Tidak

10.Apkah anda merasa dpengaruhi oleh handphone?
a.Ya
b.Tidak

11.Apakah waktu belajar anda lebih banyak dibandingkan dengan memainkan Handphone (SMSan) ?
a.Ya
b.Tidak

12.apakah anda pernah termasuk peringkat 10 besar dikelas?
a.Ya
b.Tidak

13.Apakah setelah orang tua anda mengetahui nilai raport anda menurun, mereka mengambil handphone anda?
a.Ya
b.Tidak

14.Apakah anda mengisi waktu luang anda dengan membahas pelajaran?
a.Ya
b.Tidak

15.Apakah handphone merupakan salah satu alat motivasi belajar anda?
a.Ya
b.Tidak
16.Bisakah anda mengurangi sedikit kebiasaan memainkan handphone secara berlebihan?
a.Ya
b.Tidak

17.Apakah anda bisa untuk sementara waktu tidak memegang handphone?
a.Ya
b.Tidak
18.Sanggupkah anda hidup tanpa sebuah handphone?
a.Ya
b.Tidak

19.Menurut anda, apakah dengan cara menyibukkan diri anda mengikuti les-les (bimble) diluar jam sekolah, merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengurangi kebiasaan memainkan handphone?
a.Ya
b.Tidak

20.setujukah anda dengan adanya larangan membawa handphone ke sekolah ?
a.Ya
b.Tidak


Narasumber :http//www.miapurwanti.blogspot.com

Mengenal Area kerja Corel Draw Aplikasi Berbasis Vektor

Mengenal Area kerja Corel Draw Aplikasi Berbasis Vektor
CorelDraw adalah program desain yang sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan desain dan computer.CorelDraw adalah program pengolah grafik berbasis vector yang sangat handal yang mampu memberikan kemudahan bagi para pemakai program CorelDraw,baik yang masih pemula maupun yang sudah professional di bidang desain grafis.software desain grafis ini menyediakan piranti dan fasilitas untuk membuat objek gambar.
Dari beberapa versi perkembangan CorelDraw,yang saat ini cukup baik anda gunakan adalah CorelDraw Versi 12.versi yang tinggi membutuhkan performa computer spesifikasi prosesor,ram,dan memori grafis yang tinggi.untuk penggunaan standar (latihan atau membuat karya grafis sederhana),versi yang lebih lama versi 10, X3 atau 11 pun sebenarnya cukup baik digunakan.
Format vector yang di gunakan CorelDraw membuat hasil karya yang diperoleh menjadi lebih jelas dan ukuran filenya lebih kecil sehingga dapat mempercepat proses output yang dihasilkan.Coreldraw sangat bermanfaat dalam bidang grafis sehingga kebutuhan akan desain grafis akan semakin meninggkat.
Grafik dengan tipe / format vector merupakan gambar yang dibentuk oleh objek berupa garis dan kurva berdasarkan rumus matematis .Vektor menampilkan sebuah gambar berdasarkan perhitungan koordinat geometris gambar tersebut.objek vector banyak digunakan dalam pembuatan pengelolaan teks dan logo. Kualitas hasil tampilan vector tidak tergantung pada resolusi gambar(resolution dependent)artinya gambar vector bisa diubah-ubah ke berbagai ukuran dan juga dapat dicetak pada tingkat resolusi gambar sebesar apapun tanpa kehilangan kehalusan dan ketajamannya.citra atau grafik vector merupakan pilihan terbaik ketika harus menampilkan gambar –gambar yang harus bisa dipertahankan ketajaman serta kehalusannya ketika ukurannya diubah-ubah(diperbesar atau diperkecil).
Grafik vector juga hanya memerlukan ruang penyimpanan yang relative lebih kecil sehingga media penyimpanan di computer anda tidak cepat penuh.dalam bentuk file,citra vector biasanya memiliki format *.eps(encapsulated postscript),*.wmf(windows metal file)atau sesuai dengan software aplikasi grafis pembentuknya.
-Mengaktifkan corel draw
CorelDraw dapat diaktifkan melalui Start menu atau shortcut di desktop anda.dapat juga mengaktifkan melalui Start Menu,dengan klik tombol start-klik All program-pilih CorelDraw Graphics Suite X3.selanjutnya akan tampil lembar kerja program CorelDraw X3 dan kotak dialog Welcome to Coreldraw X3.
Sebelum mulai bekerja dengan Coreldraw,terlebih dahulu mengenal elemen-elemen dasarnya,antara lain :
A.Menu Bar,yaitu baris perintah yang mendukung operasional CorelDraw,yang memuat menu standar,file,edit,View,Layout,Arrange,Effects,Bitmaps,Text tools,window,dan Help.
B.Toolbar,yaitu tombol shortcut perintah-perintah dari menu pokok seperti membuka file baru (New),membuka file(Open),menyimpan file(Save),mencetak(Print),copy,paste,cut,undo untuk membatalkan beberapa perintah atau langkah terakhir,redo,import,Export.
C.Ruler,yaitu ruler horizontal dan ruler vertical,berfungsi untuk mengukur ukuran kertas dan gambar yang digunakan.
D.Docker,yaitu jendela yang menunjukkan setting yang digunakan karena kita menggunakan menu tertentu.
E.Color Palettes,yaitu pilihan-pilihan warna yang dapat digunakan untuk mewarnai objek.
F.Area gambar,yaitu daerah atau halaman yang digunakan untuk melakukan ,mengedit,dan membuat desain grafis CorelDraw.
G.Navigator,yaitu daerah dimana halaman yang aktif,jumlah halaman,dan dapat digunakan untuk berpindah dari satu halaman ke halaman yang lain.
H.Title Bar,yaitu menunjukkan path& nama document yang sedang dibuka dalam tanda kurung siku[Nama document]
I.Property Bar,yaitu berisi menu-menu pengaturan document.
J.Toolbox berisi menu-menu yang digunakan untuk menggambar ,
Seperti:shape tool(untuk mengatur objek),rectangle tool,(untuk
Menggambar bentuk segiempat),zooming tool(untuk memperbesar
Tampilan gambar),elipse tool(untuk menggambar bentuk lingkaran/
Elips.
Membuat dan menyimpan Dokumen baru
1.Membuat Dokumen baru
Setelah jendela CorelDraw terbuka ,untuk membuat document baru,dapat dilakukan menggunakan menu dan ikon yang tersedia baik menu bar,toolbar,toolbox,dan flyoutnya,maupun yang lainnya.Untuk membuat objek tertentu,klik toolbox yang diperlukan.
2.Menyimpan Dokumen
Setelah selesai membuat desain pada lembar kerja,kamu dapat menyimpannnya dengan langkah-langkah berikut :
•Klik menu File>Save As hingga muncul save Drawing.
•Pilih Lokasi penyimpanan pada kotak pilihan save in.
•Ketik nama file pada kotak File name.
•Klik Save maka dokumen sudah tersimpan.

A.Mengatur Format Halaman
Halaman dokumen dapat diformat melalui kotak dialog Options dengan cara klik menu Layout-page setup.
B.Membuat Teks Paragraf
Untuk membuat teks paragraph,dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut :
a.Klik ikon Text tool pada Toolbox.
b.an mouse pointer pada kanvas,kemudian tekan dan geser mouse sampai posisi dan ukuran paragraph yang diinginkan,sehingga akan tampak textbox.
c.Ketiklah paragraph yang diinginkan pada textbox tersebut.

Sumber :http://miapurwanti.blogspot.com

Manajemen Bisnis

2.1 Definisi Koperasi
Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela
mempersatukan diri untuk memperjuangkan peningkatan kesejahteraan ekonomi mereka,
melalui pembentukan sebuah perusahaan yang dikelola secara demokratis. Terdapat dua
unsur yang paling berkaitan satu sama lain dalam koperasi setidak-tidaknya. Unsur pertama
adalah unsur ekonomi, sedangkan unsur kedua adalah unsur sosial. Sebagai suatu bentuk
perusahaan, koperasi berusaha memperjuangkan pemenuhan kebutuhan ekonomi para
anggotanya secara efisien. Sedangkan sebagai perkumpulan orang, koperasi memiliki watak
sosial.

2.2 Landasan, Asas, dan Tujuan Koperasi
1) Landasan koperasi
Landasan koperasi Indonesia adalah pedoman dalam menentukan arah, tujuan,
peran, serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Sebagaimana
dinyatakan dalam Undang Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok
Perkoperasian, koperasi di Indonesia mempunyai landasan sebagai berikut:
a) Landasan Idiil
Sesuai dengan Bab II UU No. 25 tahun 1992, landasan idiil koperasi Indonesia
adalah Pancasila. Penempatan Pancasila sebagai landasan koperasi Indonesia ini
didasarkan atas pertimbangan bahwa Pancasila adalah pandangan hidup dan ideologi
bangsa Indonesia. Pancasila merupakan jiwa dan semangat bangsa Indonesia dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, serta merupakan nilai-nilai luhur yang ingin
diwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehariharinya.
b) Landasan Strukturil
Sesuai dengan Bab II UU No. 25/1992 menempatkan UUD 1945 sebagai landasan
strukturil koperasi Indonesia. Sebagaimana yang termuat dalam ayat 1 pasal 33 UUD
1945 dengan tegas menggariskan bahwa perekonomian yang hendak disusun di
Indonesia adalah suatu perekonomian "usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan." Maksud dari "usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan" dalam
ayat 1 pasal 33 UUD 1945 itu adalah koperasi. Artinya, semangat usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan itu pada mulanya adalah semangat koperasi.
2) Asas koperasi
UU No. 25/1992, pasal 2, menetapkan kekeluargaan sebagai asas koperasi. Di satu
pihak, hal itu sejalan dengan penegasan ayat 1 Pasal 33 UUD 1945 beserta penjelasannya
sebagaimana telah dikemukakan di atas. Sejauh bentuk-bentuk perusahaan lainnya tidak
dibangun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan, semangat kekeluargaan
ini merupakan pembeda utama antara koperasi dengan bentuk-bentuk perusahaan lainnya.
3) Tujuan koperasi
Dalam UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian pasal 3 disebutkan bahwa, “koperasi
bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional, dalam rangka me-
wujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD
1945”. Berdasarkan bunyi pasal 3 UU No. 25/1992 itu, dapat disaksikan bahwa tujuan
koperasi Indonesia dalam garis besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut.
a) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;
b) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat; dan
c) Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional.
Dari ketiga tujuan tersebut, mudah dimengerti bila koperasi mendapat kedudukan yang
sangat terhormat dalam perekonomian Indonesia. la tidak hanya merupakan satu-satunya
bentuk perusahaan yang secara konstitusional dinyatakan sesuai dengan susunan per-
ekonomian yang hendak dibangun di negeri ini, tapi juga dinyatakan sebagai sokoguru
perekonomian nasional.

2.4 Sumber Permodalan Koprasi

a. Modal Sendiri
1) simpanan pokok;
2) simpanan wajib;
3) dana cadangan; dan
4) hibah.
Permodalan BUMDes dapat
berasal dari:
a. Pemerintah Desa;
b. tabungan masyarakat;
c. bantuan Pemerintah,
b. Modal Pinjaman
1) anggota;
2) koperasi lainnya;
3) bank
dan
lembaga
keuangan lainnya;
4) penerbit obligasi dan
surat utang lainnya; dan
5) sumber lain yang sah.
Selain itu, dapat berasal dari
akses usaha, modal, pasar,

2.5 BUMDes dan Dasar Pembentukannya
Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada Pasal 213 ayat
(1) “Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi
desa” Junto PP No. 72 Tahun 2005 tentang Desa pada Pasal 78-81. Substansi Peraturan ini
menegaskan tentang janji pemenuhan demand (demand complience scenario) dalam konteks
pembangunan nasional dalam upaya turut mengakselerasi pembangunan ke desa. Hal yang
mendasari sebagai prinsip tata kelola BUMDes antara lain:
1) Logika pembentukan BUMDes didasarkan pada kebutuhan, potensi, dan kapasitas desa,
sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2) Perencanaan dan pembentukan BUMDes adalah atas prakarsa (inisiasi) masyarakat desa,
serta mendasarkan pada prinsip-prinsip kooperatif, partisipatif dan emansipatif (user
owned, user benefited, and user controlled) dengan mekanisme member-base dan self-
help.
3) Pengelolaan BUMDes harus dilakukan secara profesional, koperatif, dan mandiri.
Bangun BUMDes dapat beragam di setiap desa di Indonesia.
Dalam hal pembentukannya, BUMDes dibangun atas prakarsa masyarakat serta
mendasarkan pada prinsip-prinsip kooperatif dan partisipatif. Selain itu, yang terpenting
juga adalah pengelolaannya dilakukan secara profesional dan mandiri. BUMDes sebagai
badan hukum, tentunya dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, dan sesuai dengan kesepakatan yang terbangun di masyarakat desa. Dengan
demikian, bentuk BUMDes dapat beragam di setiap desa di Indonesia.
Berdasarkan hal di atas, BUMDes adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh
masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan
dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. BUMDes menurut Undang-undang nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah didirik

BUMDes dan Dasar Pembentukannya
Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pada Pasal 213 ayat
(1) “Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi
desa” Junto PP No. 72 Tahun 2005 tentang Desa pada Pasal 78-81. Substansi Peraturan ini
menegaskan tentang janji pemenuhan demand (demand complience scenario) dalam konteks
pembangunan nasional dalam upaya turut mengakselerasi pembangunan ke desa. Hal yang
mendasari sebagai prinsip tata kelola BUMDes antara lain:
1) Logika pembentukan BUMDes didasarkan pada kebutuhan, potensi, dan kapasitas desa,
sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2) Perencanaan dan pembentukan BUMDes adalah atas prakarsa (inisiasi) masyarakat desa,
serta mendasarkan pada prinsip-prinsip kooperatif, partisipatif dan emansipatif (user
owned, user benefited, and user controlled) dengan mekanisme member-base dan self-
help.
3) Pengelolaan BUMDes harus dilakukan secara profesional, koperatif, dan mandiri.
Bangun BUMDes dapat beragam di setiap desa di Indonesia.
Dalam hal pembentukannya, BUMDes dibangun atas prakarsa masyarakat serta
mendasarkan pada prinsip-prinsip kooperatif dan partisipatif. Selain itu, yang terpenting
juga adalah pengelolaannya dilakukan secara profesional dan mandiri. BUMDes sebagai
badan hukum, tentunya dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, dan sesuai dengan kesepakatan yang terbangun di masyarakat desa. Dengan
demikian, bentuk BUMDes dapat beragam di setiap desa di Indonesia.
Berdasarkan hal di atas, BUMDes adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh
masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan
dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. BUMDes menurut Undang-undang nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah didirikan antara lain dalam rangka peningkatan
Pendapatan Asli Desa (PADesa). Oleh karena itu, jika PADesa dapat diperoleh dari
BUMDes, maka hal tersebut akan merangsang setiap Pemerintah Desa memberikan
“goodwill” dalam merespon pendirian BUMDes. Di sisi lain, BUMDes sedapat mungkin
dibangun atas semangat dan prakarsa masyarakat dengan mengemban prinsip-prinsip
kooperatif dan partisipatif, serta pengelolannya dilakukan secara profesional dan mandiri.
b. Landasan Hukum BUMDes
1) UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; Pasal 213 ayat (1) “Desa dapat
mendirikan badan usaha milik desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa”.
2) PP No. 72 Tahun 2005 tentang Desa;
Pasal 78
1) Dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan Desa, Pemerintah Desa dapat
mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi Desa.
2) Pembentukan Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan Peraturan Desa berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

Sumber :Bina sarana Informatika (BSI)

Manajemen Bisnis – Prinsip dan Standarisasi Manajemen Perusahaan

Manajemen Bisnis – Prinsip dan Standarisasi Manajemen Perusahaan
Pendahuluan
Bisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk atau jasa agar memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Bisnis merupakan kegiatan beresiko memberikan kerugian baik dari segi material atau non-material. Namun bila berhasil maka akan memberikan keuntungan dan kesejahteraan bagi pemiliknya. Agar terhindar dari resiko bisnis maka bisnis harus dijalankan dengan tepat dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang serius dan mantap. Bisnis terdiri atas beberapa komponen penting yang saling mendukung dan melengkapi. Bila salah satu komponen gagal maka akan mengganggu komponen lain. Berikut adalah komponen-komponen bisnis tersebut:
• Manajemen, yaitu bagian yang merencanakan, mengelola, dan menjalankan bisnis. Komponen ini bisa disebut sebagai backend yaitu komponen yang berada di belakang layar.
• Kekuatan brand atau image, yaitu karisma, kekuatan emosional yang dimiliki oleh perusahaan dan merupakan pandangan/perasaan masyarakat terhadap perusahaan atau produk.
• Produk atau Layanan, komponen yang dijual atau ditawarkan kepada pasar. Komponen ini bisa disebut sebagai front end karena komponen ini berada didepan. Komponen inilah yang berhadapan dengan masyarakat.
• Partner, yaitu pihak yang ikut membantu dalam menjalankan bisnis.
• Pelanggan, yaitu pihak yang akan menerima tawaran atau membeli produk dan layanan yang ditawarkan.
Saya akan membahas komponen-komponen diatas satu persatu disertai kriteria, prisip, dan standar yang perlu dipenuhi agar tiap komponen dapat berfungsi maksimal sesuai yang diharapkan. Tiap komponen tidak dapat berdiri sendiri karena gangguan pada satu komponen akan mengganggu komponen lain. Saya akan menulis pemikiran saya berdasarkan pengalaman, buku-buku manajemen bisnis, dan studi kasus pada perusahaan-perusahaan tertentu. Pada posting ini saya akan membahas pada komponen Manajemen. Dan saya akan teruskan pada tulisan-tulisan berikutnya.
Manajemen
Manajemen suatu perusahaan adalah nyawa dari suatu perusahaan. Manajemen yang menentukan pertumbuhan atau kebangkrutan suatu perusahaan. Dengan adanya suatu pengelolaan dan manajemen yang baik maka suatu perusahaan akan mampu bertahan dari segala tekanan, kendala, dan rintangan yang ada. Bahkan akan berkembang menjadi lebih besar dan lebih baik lagi. Dalam mengelola perusahaan maka ada prinsip dan standarisasi dimana hal-hal tersebut akan sangat membantu perkembangan perusahaan bila diterapkan dengan baik. Prisip dan standar ini bukanlah nilai mutlak dalam kesuksesan suatu perusahaan. Tidak selamanya suatu perusahaan yang telah melakukan segala sesuatunya dengan baik akan sukses. Terkadang ada beberapa kendala atau halangan yang tidak dapat dihindari contohnya tertipu rekan kerja atau tertimpa bencana serta kendala-kendala lainnya. Berikut adalah beberapa prinsip dan standarisasi yang diharapkan mampu mendukung kemajuan dan perkembangan suatu perusahaan:
1. Perancanaan yang Matang
Sebelum suatu perusahaan berdiri maka biasanya modal merupakan kendala awal yang harus dipenuhi sebelum perusahaan berjalan. Tidak selamanya modal besar pasti memberikan keuntungan besar. Pengelolaan modal yang efektif dan efisien akan memberikan keuntungan yang maksimal. Untuk kita kita harus melakukan perhitungan modal dan biaya yang diperlukan untuk operasional perusahaan dalam jangka beberapa waktu ke depan. Kita harus mampu memberikan anggaran yang aman untuk operasional perusahaan dalam beberapa waktu kedepan. Jadi bukan mengamankan anggaran hanya untuk hari ini dan besok. Dengan adanya pengamanan anggaran dalam jangka panjang maka perusahaan akan mampu bertahan bila mengalami kendala atau bencana yang sifatnya mendadak dan tidak diperhitungkan sebelumnya.
Dengan melakukan perencanaan dan perancangan perusahaan secara matang maka perusahaan akan siap menghadapi berbagai kendala dan rintangan karena telah diperhitungkan sebelumnya. Misalnya dalam membuat suatu produk maka kita harus melakukan penelitian terlebih dahulu mengenai pasar, konsumen, produk pesaing, dan kendala-kendala yang mungkin akan muncul agar produk kita tepat sasaran dan tidak gugur bila terkena berbagai tekanan dan kendala yang muncul. Saat ini penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan bisnis mampu memudahkan dan mempercepat perencanaan perusahaan. Sistem yang digunakan disebut Enterprise Resource Planning(ERP) dimana sistem ini melakukan perencanaan dengan konsep Manajemen Operasional dengan suatu aplikasi yang terintegrasi. Beberapa kegiatan manajemen dapat terbantu dengan sistem ini seperti inventory management, financial management, reporting, manufacturing management, dan kegiatan lainnya.
2. Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Loyal, dan Sejahtera.
Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci penggerak perusahaan. Dengan adanya SDM yang mampu menggerakkan perusahaan dengan baik maka suatu perusahaan akan mampu berkembang dan melakukan bisnisnya dengan efektif dan efisien. SDM yang berkualitas tidaklah cukup untuk menjalankan perusahaan dalam jangka panjang. Diperlukan loyalitas pegawai terhadap perusahaan tempat dimana dia bekerja. Dengan membangun hubungan emosional antara perusahaan dan pegawainya maka seorang pegawai akan berusaha semaksimal mungkin memberikan kontribusi terbaik buat perusahaan. Tanpa adanya hubungan emosional antara perusahaan dan pegawai maka pegawai hanya menjalankan kewajibannya tanpa memberikan seluruh kemampuannya untuk perusahaan. Bila kewajibannya telah dilakukan maka dia hanya akan berjalan ditempat tanpa memberikan inovasi, kreatifitas, dan ide cemerlang yang sebenarnya bisa dilakukan bila pegawai memiliki ikatan emosional yang membuat dia ingin ikut membangun dan mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik.
Sumber daya manusia yang berkualitas, dan loyal belum tentu dapat memberikan kontribusi terbaik yang dimilikinya. Manusia yang memiliki kebutuhan tentu akan berusaha agar dapat memenuhi segala kebutuhannya. Bila seorang pegawai merasa bahwa penghasilan yang dimilikinya tidak memenuhi kebutuhannya maka tentu dia akan berusaha untuk mencari jalan agar dapat memenuhi seluruh kebutuhannya. Bila hal ini terjadi maka pegawai mencari kerja sampingan yang akan menyita waktu, pikiran, dan tenaganya sehingga ia tidak dapat memberikan kemampuannya secara maksimal pada perusahaan. Mengapa terkadang beberapa perusahaan melakukan meeting, atau penyusunan anggaran di hotel padahal kantor mereka memiliki fasilitas yang sama dengan hotel? Mungkin buat sebagian orang hal ini adalah pemborosan, tapi dampak baiknya adalah para peserta meeting atau rapat akan lebih berkosentrasi dan memberikan pemikiran mereka secara maksimal tanpa terganggu oleh masalah lainnya seperti macet di perjalanan ke kantor, permasalahan di rumah, dan kendala-kendala di luar perusahaan. Dengan adanya dukungan dari perusahaan agar pegawai tidak dipusingkan oleh hal-hal lain diluar perusahaan maka pegawai diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal buat perkembangan perusahaan.
3. Manager yang Terbuka, Tegas, dan Demokrat
Kepemimpinan seorang manager merupakan penunjuk jalan yang benar bagi perusahaan. Mereka adalah nakhoda kapal yang akan menentukan apakah perusahaan akan mencapai tujuan atau tidak. Jiwa kepemimpinan yang berwibawa harus dimiliki oleh seorang manager perusahaan, namun dengan wibawa bukan berarti bersikap tertutup terhadap pegawainya. Justru sikap terbuka seorang pemimpin yang mau menerima masukan dan saran dari bawahannya akan membantu seorang manager dalam memimpin perusahaan atau departement yang dibawahinya. Ketegasan dalam memimpin dan mengambil keputusan sangat diperlukan oleh seorang manager, karena di tangan mereka keputusan akan jalan yang ditempuh oleh perusahaan akan menentukan perkembangan dan operasional perusahaan. Manager juga harus dapat mempertanggung jawabkan keputusan mereka di depan direksi tidak melulu menyalahkan bawahan yang tidak becus melakukan perintahnya. Sebaiknya setiap pengambilan keputusan melibatkan banyak pihak, baik itu bawahan ataupun pihak lain yang terkait. Dengan adanya masukan dari yang lain maka manager dapat mempertimbangkan dan mengambil keputusan yang tepat dan memuaskan banyak pihak.
Hubungan antara manager dan bawahan juga harus baik dan terjaga. Sebisa mungkin ada hubungan 2 arah antara manager dan bawahan, bukan hubungan searah dimana manager terus-terusan memberi perintah kepada bawahan tanpa mau mendengar keluhan dan perasaan bawahannya. Bila ada hubungan harmonis seperti keluarga dalam suatu perusahaan maka akan tercipta team kerja yang solid dan kuat dalam menjalankan perusahaan.
4. Lingkungan Kerja yang Nyaman dan Mendukung
Seorang pekerja menghabiskan hampir setengah hidupnya dalam sehari berada di kantor. Sehingga kantor merupakan tempat kedua setelah rumah yang menjadi tempat terlama dimana pekerja berada. Untuk itu lingkungan kantor yang nyaman, kondusif, dan mendukung pekerjaan mutlak diperlukan. Lingkungan kerja bukan berarti hanya kantor saja, akan tetapi termasuk suasana kerja, dan hubungan antar pegawai perusahaan. Bila salah satu bagian dari lingkungan kerja tersebut ada yang membuat tidak nyaman seorang pekerja maka akan berdampak terhadap menurunnya kinerja dan kontribusi pegawai tersebut terhadap perusahaan.
Kantor adalah tempat bekerja dimana kenyamanan kantor bergantung pada kebersihan, kerapian, ketenangan, keindahan, suhu dan udara yang sesuai, serta tata letak furniture dan ruangan yang baik. Perangkat kerja yang mendukung juga perlu diperhatikan. Jangan memaksakan penghematan terhadap perangkat kantor yang dapat menghambat pekerja. Beberapa perusahaan terkadang mempertahankan komputer tua yang suka crash dengan alasan masih dapat dipakai padahal justru kelambatan dan tuanya perangkat membuat waktu bekerja dan terkadang menghambat pekerja pada saat perangkat tua tersebut rusak. Kantor yang nyaman akan membuat pegawai betah dan tidak terburu-buru ingin meninggalkan kantor sehingga pekerja lebih berkosentrasi dalam melakukan pekerjaannya. Suasana kekeluargaan di kantor perlu dibina agar pegawai merasa sebagai bagian dari perusahaan dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap perusahaan untuk menjaga nama baik perusahaan. Jangan sampai ada sifat iri, sinis, atau ada pertikaian antar pegawai karena akan mengganggu pekerjaan dan kinerja perusahaan.
Perlu diperhatikan juga bagaimana pegawai berangkat dan pulang dari kantor. Bila pegawai tinggal terlalu jauh dari kantor maka perlu dipikirkan bagaimana bila terkendala macet dan terlambat sampai dikantor. Ada baiknya perusahaan menyediakan jemputan karyawan karena selain membantu karyawan juga akan mengakrabkan karyawan karena ada waktu bercerita dalam perjalanan dari atau ke kantor.
5. Terbuka dan Selalu Belajar
Perkembangan dunia bisnis begitu cepat. Begitu banyak bidang yang mendukung suatu bisnis misalnya bidang teknologi informasi. Begitu banyak perubahan yang terjadi diluar perusahaan, karena itu kita tidak boleh tertutup dan harus berusaha menerima perubahan yang ada. Dengan selalu mempelajari perubahan dan perkembangan maka suatu perusahaan akan dapat bersaing dengan perusahaan lain dan tidak tertinggal oleh tren dan perkembangan yang terus berjalan. Perusahaan harus mempelajari dan menerapkan berbagai perkembangan dan perubahan yang mampu memberikan manfaat yang efektif dan efisien bagi perusahaan. Dengan demikian maka perusahaan akan selalu dapat berkembang, dan berjalan seiring dengan perubahan dan perkembangan yang ada.
narasumber :http://www.thinkrooms.com/2008/03/03/manajemen-bisnis-prinsip-dan-standarisasi-manajemen-perusahaan/